Bagi seluruh masyarakat yang hidup di jaman ini memang harus selalu update terhadap perkembangan teknologi yang ada. Walaupun bagi Anda yang masih awam niscaya masih absurd mendengar kata platform IoT. Saat ini platform IoT juga terus berkembang dengan sangat pesat yang mana tahun kemudian dideteksi bahwa platform IoT sudah mencapai 300 platform.
Sedangkan tahun ini saja platform yang ada sudah lebih dari 700-an. Angka yang sangat fantastis bukan. Maka dari itu sanggup dikatan bahwa dikala ini kehidupan insan tidak akan sanggup dipisahkan dari pemanfaatan platform IoT.
Bahkan menurut survei dikatakan bajwa pertumbuhan tahunan adonan (CAGR) dari platform IoT yaitu sebesar 33% dan adanya prediksi bahwa mencapai laba pasar sebesar $1.6 miliar di sekitar tahun 2021.
Apa itu Platform IoT
Platform IoT merupakan komponen yang krusial atau penting dari ekosistem IoT. Sedangkan pengertian dari IoT sendiri yaitu sistem penukar data antara sensor yang terpasang di banyak sekali peralatan dengan penggunanya. Tempat bekumpulnya semua data dan warta yang sanggup diakses oleh pengguna dinamakan dengan platform IoT.
Pemanfaatan Platform IoT
Berdasarkan arti yang telah dipaparkan di atas, bagi banyak masyarakat tentu saja masih banyak pertanyaan yang berputar di benak mereka. Pasti aka nada banyak pertanyaan seputar apa saja pemanfaatan platform IoT ini. Penjelasannya sanggup disimak sebagai berikut.
1. Sistem IoT Membutuhkan Perangkat Keras
Dalam dunia teknologi informatika niscaya akan ada yang dinamakan dengan perangkat lunak (software) dan perangkat keras (hardware). Contoh dari software yaitu aplikasi yang sanggup dipasang di smartphone Anda. Sedangkan referensi dari hardware yaitu barang yang mempunyai wujud fisik atau nyata. Saat ini hal yang akan dibahas yaitu mengenai hardware dari platform IoT.
Sistem IoT dalam menjalankan fungsinya sangat bergantung pada perangkat keras menyerupai sensor. Perangkat ini berfungsi untuk mengumpulkan data yang ada dilingkungan tempat ia terpasang. Biasanya masing-masing sensor akan mempunyai fungsinya masing-masing.
Misalnya saja sensor kelembaban yang mana hanya sanggup dipakai untuk mengumpulkan warta seputar kelembaban saja. Sensor jenis ini biasanya terpasang pada alat penyiram tanaman, sehingga ia sanggup memperlihatkan warta kepada alat tempatnya terpasang untuk tetapkan menyiram tumbuhan atau tidak.
2. Platform IoT Selalu Membutuhkan Konektivitas atau Listrik
Kecanggihan yang sanggup dilakukan IoT semua akan sirna kalau tidak terdapat konektivitas maupun listrik. Makara sanggup dipastikan dikala ini bahwa tempat yang masih terisolasi dari listrik maupun internet tidak akan mempunyai dan sanggup dipasang dengan sistem platform IoT.
Untuk menghantarkan warta yang didapat dari sensor menuju ke sistem cloud niscaya membutuhkan konektivitas. Makara tanpa adanya konektivitas maupun listrik, warta dari sensor akan pribadi terputus dan tidak dihantarkan menuju ke cloud.
Maka dari itu pengunaan platform IoT ini gres sanggup diimplementasikan di kota-kota besar saja yang mana sudah mempunyai seluruh infrastruktur menyerupai Internet yang anggun dan juga listrik yang menyala selama 24 jam. Sedangkan pada kota-kota kecil dengan sistem Internet dan listrik yang kadang terdapat pemadaman, tempat tersebut juga masih belum cocok memakai sistem ini.
3. Platform IoT Membutuhkan Software
Software yang dimaksud disini yaitu lebih pada apa yang ada di cloud. Sistem cloud bertugas untuk melaksanakan proses analisa data atau warta yang telah dikumpulkan oleh sensor. Kemudian sehabis menganalisa data yang dikumpulkan, sistem ini akan mengambil keputusan yang dianggap perlu. Seberapa cerdas dari sistem cloud sangat bergantung pada algoritma dari orang yang mendesainnya.
Yang terang dimasa depan, platform IoT akan terpasang pada robot-robot yang ada. Robot-robot tersebut akan dipakai untuk mempermudah pekerjaan manusia, sehingga perkembangan IoT ini sangat dikejar oleh manusia-manusia modern maupun para pebisnis.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar