Tentunya anda semua sudah tidak absurd dengan kata startup, bukan? Ya, beberapa tahun belakangan ini tampaknya startup menjadi sebuah bisnis yang sedang ‘ngetren’ dan menjadi primadona di kalangan pebisnis. Sebut saja nama–nama menyerupai Gojek, Tokopedia, Bukalapak, ataupun Traveloka yang ketiganya sudah menerima predikat sebagai startup unicorn.
Banyak startup yang didirikan oleh anak negeri yang masih berusia muda namun sudah menuai kesuksesan bahkan bisa mengatakan lapangan pekerjaan bagi banyak orang di sekitarnya. Apakah bahwasanya yang dimaksud dengan startup itu? Berikut ini akan kita bahas pengertian startup serta seluk–beluknya yang harus anda ketahui, semoga anda lebih paham.
Pengertian Startup
Menurut Wikipedia, Startup merujuk pada suatu atau beberapa perusahaan yang belum usang beroperasi. Perusahaan-perusahaan ini sebagian besar merupakan perusahaan yang gres didirikan dan berada dalam fase pengembangan serta penelitian dalam rangka menemukan pasar yang tepat.
Dari definisi diatas, maka sanggup kita simpulkan bahwa bisnis startup yaitu suatu bisnis yang gres berkembang. Namun, bisnis startup ini lebih identik dengan bisnis yang berbau teknologi, website, internet dan yang bekerjasama dengan ranah sekitar hal tersebut.
Jenis bisnis startup sangatlah bermacam-macam bentuknya. Sebut saja beberapa pola menyerupai Gojek dan Grab yang bergerak dibidang transportasi online dengan berbasis aplikasi. Tokopedia dan Bukalapak yang merupakan situs jual beli dengan berbasis marketplace, atau bahkan Traveloka yang merupakan bisnis online travel agent. Namun semuanya memanfaatkan teknologi dan internet untuk membuatkan bisnisnya masing-masing.
Karakteristik Startup
Ternyata bisnis startup ini juga mempunyai beberapa karakteristik, lho. Untuk membantu anda membedakan apakah sebuah bisnis tergolong startup atau bukan, mari simak klarifikasi berikut.
1. Perusahaan startupmasih gres didirikan dan gres berusia beberapa tahun alias sangat muda.
2. Perusahaan-perusahaan startup harus bisa berinovasi semoga sanggup berbeda atau unik dibandingkan dengan competitornya (atau perusahaan yang sudah ada). Misalnya, Gojek yang mengatakan fasilitas memesan ojek via aplikasi, yang merupakan penemuan dari ojek konvensional yang kita kenal semenjak dulu.
3. Startup mempunyai tim dalam jumlah yang kecil (bahkan bisa jadi tidak mencapai 15 orang). Namun pada kenyataannya, jikalau sudah berkembang tentunya niscaya membutuhkan anggota yang jauh lebih banyak daripada sebelumnya untuk mengatur jalannya bisnis tersebut.
4. Startup belum mempunyai struktur perusahaan yang mapan dan organisasinya masih berguru dan sedang bereksperimen. Bahkan tidak jarang beberapa pendirinya memegang jabatan yang rangkap pada awal masa pendiriannya.
5. Untuk mewujudkan misi visi yang dimiliki perusahaan dengan cepat, maka perusahaanstartupharus fokus pada core–business dengan cara bekerja sama dengan pihak ketiga. Dalam dunia startup IT, para pemilik produk biasanya menciptakan API atau Application Programming Interface. Ada juga pekerjaan-pekerjaan yang di-outsource atau memakai jasa freelance pada prosesnya.
6. Perusahaan startup harus gampang menyesuaikan diri dengan kondisi pasar, teknologi gres dan produk yang lebih kompetitif. Dalam duniastartupIT, dikenal dengan istilah pivot. Maka jangan heran bila perusahaan startup akan senantiasa melaksanakan pembaharuan ataupun penambahan fitur–fitur gres demi membuatkan usahanya.
7. Perusahaan-perusahaan yang gres berdiri atau startupselalu penuh dengan ketidakpastian. Perusahaan startuptidak mempunyai kekuatan untuk melaksanakan pemasaran yang besar-besaran (kecuali sudah ada pendanaan atau pemasukan) dan dalam beberapa hal biasanya ada unsur penolakan dari pihak-pihak yang merasa dirugikan. Tapi perusahaan ini juga bisa melaksanakan strategi.
Perkembangan Startup Di Indonesia
Di Indonesia sendiri, startup bisa dibilang sedang berada pada masa kejayaannya, terbukti banyak orang berbondong–bondong mencoba peruntungannya di bisnis ini. Startup teknologi mulai terdengar namanya di Indonesia semenjak 10 tahun kemudian ketika masyarakat masih lugu dengan perkembangan industri teknologi.
Lalu 5 tahun kemudian startup semakin terkenal berkat pemberitaan di aneka macam media. Melejitnya perkembangan dunia bisnis startup tidak terlepas dari pemberitaan perihal sebuah startup yang mendapatkan pendanaan ratusan juta dollar, bahkan Gojek yang telah menjadi salah satu startup unicorn, alasannya yaitu mendapatkan pendanaan gres bernilai sangat besar, yakni sebesar 10 triliun rupiah.
Rama Mamuaya, CEO dailysocial.net, menggolongkan startup di Indonesia dalam tiga kelompok. Antara lain yaitu Startup pencipta game, Startup aplikasi edukasi dan juga Startup perdagangan seperti e-commerce dan informasi. Menurutnya Startup game dan aplikasi edukasi mempunyai pasar yang potensial dan terbuka di Indonesia.
Hal ini dikarenakan proses pembuatan game dan aplikasi edukasi yang relatif mudah. Menurut dailysocial.net, kini ini terdapat setidaknya sekitar lebih dari 1500 Startup lokal yang ada di Indonesia. Hal ini tentunya tidak terlepas dari potensi pengguna internet di Indonesia yang terus naik jumlahnya dari tahun ke tahun. Dan tampaknya dalam beberapa tahun ke depan, kemungkinan lahan bisnis ini masih menjadi salah satu yang menggiurkan untuk dicoba. Apakah anda sudah mempunyai inspirasi dan tertarik membangun startup sendiri?.
Contoh Startup Unicorn di Indonesia
1. Gojek
Perusahaan yang didirikan pada tahun 2010 di Jakarta oleh Nadiem Makarim ini telah tersedia di beberapa kota besar di Indonesia menyerupai Jabodetabek, Bali, Bandung, Surabaya, Makassar, Medan, Palembang, Semarang, Solo, Malang, Yogyakarta, Balikpapan, Manado, Bandar Lampung, Padang, Pekanbaru, serta Batam.
Sebelumnya, fundraise yang dimiliki Go-Jek yaitu sebesar US$550 juta namun valuasi ketika ini telah meningkat jauh menjadi US$1,3 miliar.
2. Bukalapak
Bukalapak menyediakan jasa penjualan dari siapapun kepada siapapun dengan wilayah manapun di seluruh wilayah Indonesia. Bukalapak memungkinkan terjadinya pembelian secara eceran ataupun grosir, produk gres maupun bekas, dan aneka macam macam produk mulai dari kebutuhan rumah tangga bahkan sampai barang elektronik.
Achmad Zaky selaku CEO Bukalapak menyatakan bahwa Bukalapak telah mempunyai valuasi senilai lebih dari Rp13,5 triliun. Hal ini resmi dikatakan pada program diskusi digital economic briefing yang diadakan oleh Tempo Media Group. Hal inilah yang menciptakan Bukalapak masuk ke deretan startup unicorn di Indonesia.
3. Tokopedia
William Tanuwijaya dan Leontinus Alpha Edison yaitu yang pertama kali meluncurkan Tokopedia pada tanggal 6 Februari 2009. Sejak diluncurkan, Tokopedia bermetamorfosis menjadi marketplace yang sangat digemari masyarakat.
Karena keberhasilannya dalam membuatkan bisnis di Indonesia, Tokopedia mendapatkan penghargaan Marketeers of The Years pada tahun 2014 dalam bidang e-commerce. Saat ini Tokopedia tidak hanya melayani pembelian produk saja, tetapi juga sistem pembayaran, pemberian online, bahkan pembelian pulsa.
Tokopedia merupakan perusahaan teknologi pertama di Asia Tenggara yang mendapatkan investasi sebesar Rp1,2 triliun dari Sequoia Capital serta Softbank Internet and Media Inc. Selanjutnya, Tokopedia kemudian mendapatkan investasi lagi sebesar Rp1,9 triliun. Lalu Alibaba juga turut berinvestasi di Tokopedia sebesar Rp14,7 triliun pada bulan Agustus 2017.
4. Traveloka
Traveloka mempunyai funding kurang lebih sebesar US$500 juta. Hal inilah yang menciptakan Traveloka menjadi salah satu unicorn asal Indonesia. Beberapa investor yang menempatkan dana di Traveloka antara lain Expedia, Hillhouse Capital, JD.com, East Ventures, Sequoia Capital, serta Global Founders.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar