situs tips dan trik dan berbagai hal tentang dunia internet, penjelasan, cara , pengertian dan juga fungsi.

Selasa, 11 September 2018

Smart City Di Indonesia Dan Proses Penerapannya

Smart City Di Indonesia Dan Proses Penerapannya Smart City Di Indonesia Dan Proses Penerapannya

Smart city ialah wilayah kota atau kabupaten yang telah mengintegrasikan teknologi isu dan komunikasi dalam tata kelola sehari-hari. Tujuannya untuk mempertinggi efisiensi, memperbaiki pelayanan publik, serta meningkatkan kesejahteraan warga di dalamnya. Sistem smart city di Indonesia sendiri sudah mulai diterapkan dan dalam proses perkembangan yang berkelajutan.

Integrasi teknologi dalam tata kelola kota dimungkinkan untuk dilaksanakan berkat keberadaan internet of things (IoT), yang merupakan jaringan perangkat elektronik yang saling terhubung dan bisa mengirim data maupun melaksanakan tindak lanjut dengan campur tangan insan yang seminimal mungkin.

Implementasi smart city di Indonesia sendiri telah mengalami banyak sekali hambatan yang tidak terhindarkan. Mulai dari infrastruktur penunjang yang tidak atau belum memadai, tingkat kesiapan pemerintah setempat, sampai masyarakatnya yang belum bisa memanfaatkan teknologi digital secara maksimal.

Di Indonesia, beberapa kota besar telah mengadopsi konsep smart city. Seperti Jakarta yang mempunyai aktivitas Jakarta Smart City semenjak tahun 2014. Dan juga Surabaya yang terus menerapkan penemuan teknologi kreatif guna menjadi smart city, contohnya dengan menerapkan sistem tilang online bagi pengemudi kendaraan bermotor yang melaksanakan pelanggaran kemudian lintas.

Tidak hanya dari pihak pemerintah, pihak swasta juga turut berpartisipasi dalam membantu mewujudkan konsep smart city di Indonesia. Seperti Matakota yang membantu masyarakat ataupun pemerintah memasukkan bermacam-macam isu menyerupai kemacetan lalu-lintas, peristiwa alam, tindak kriminal, maupun isu anak hilang. Dan juga ada Qlue yang memungkinkan masyarakat di banyak sekali kota memberikan keluhan mereka terkait kondisi akomodasi umum di daerahnya.

Internet of Things dan Smart City

Peran internet of things (IoT) dalam mewujudkan konsep smart city ialah sangat penting. Perangkat IoT bisa mengirim isu dan juga melaksanakan tindak lanjut melalui jaringan dengan campur tangan insan yang minimal. Sehingga bisa melaksanakan bermacam-macam fungsinya secara otomatis.

Smart City Di Indonesia Dan Proses Penerapannya Smart City Di Indonesia Dan Proses Penerapannya

Perangkat IoT dalam operasionalnya membutuhkan tiga elemen utama, yaitu:
  1. Perangkat fisik,
  2. Jaringan internet, dan
  3. Aplikasi.
Jika tiga elemen ini sudah terpenuhi, maka sejumlah perangkat bisa dikustomisasi dan diadaptasi dengan kebutuhan penggunanya.

Implementasi IoT dalam mewujudkan smart city bisa berupa aneka wujud, dan dibatasi hanya oleh imajinasi serta kemampuan dari para pengembangnya. Lima contoh penerapan IoT dalam konsep smart city yang sering digunakan:
  • Smart lighting.  Bisa diterapkan pada lampu penerangan jalan, dan juga untuk lampu kemudian lintas.
  • Smart parking. Bisa dipakai warga untuk mencari tempat parkir dengan mudah. Pengguna bisa memesan tempat parkir sebelum tiba di lokasi. Di Indonesia, ada beberapa startup yang menyediakan solusi menyerupai ini, contohnya Smark Parking dan Parkiran.
  • Waste management. Dengan adanya waste management, volume sampah di suatu tempat penampungan bisa dipantau dari jarak jauh. Petugas kebersihan tidak perlu mendatangi satu per satu tempat sampah untuk memeriksanya.
  • Connected manhole. Berguna untuk memantau temperatur gorong-gorong di bawah tanah. Karena gorong-gorong tak hanya berfungsi sebagai saluran air, namun juga untuk menyimpan kabel sampai tempat jalur pipa gas. Oleh alasannya ialah itu, investigasi temperatur sangat penting untuk dilakukan.
  • Smart electricity. Penyedia layanan listrik bisa mengetahui pribadi data pemakaian listrik pengguna tanpa harus mengirim petugas untuk memeriksanya.
Terdapat 5 tema dasar dalam merencanakan atau menerapkan smart city. Tentunya kedepan tidak hanya 5 tema, namun sanggup lebih sesuai kebutuhan tempat masing-masing. Pemerintah dan masyarakat memerlukan fondasi untuk  sebuah kota cerdas, 5 tema berikut sanggup dijadikan sebuah contoh untuk memulai.
  • Smart People
  • Smart Energy
  • Smart Economy
  • Smart Infrastructure
  • Smart Services
Selain itu, indikator smart economy antara lain :
  • Touchpoint, yaitu adanya titik temu antara produsen dan konsumen, baik secara digital ataupun tradisional
  • Ekspansi pasar, adanya ekspansi pasar untuk menyebarkan produk-produk daerah
  • Adanya kanal dan jaringan distribusi
  • Biaya operasional yang relatif cukup rendah
  • Rantai pasokan yang berkelanjutan
Indikator di atas menjadi sebuah sasaran untuk dicapai dengan suatu cara yang cerdas. Tentunya bila ada target, pastinya akan ada baseline atau kondisi kasatmata maupun masalah. Di mana selisih antara sasaran dan baseline akan melahirkan inisiatif-inisiatif aktivitas yang kreatif.


Langkah awal memulai kota cerdas ialah dengan menyusun masterplan smart city dan peningkatan kualitas SDM di bidang teknologi informasi.



Tantangan Penerapan Smart City di Indonesia

Meski ada banyak pihak yang berusaha mewujudkan smart city, bukan berarti tak ada tantangan untuk mewujudkan konsep tersebut di Indonesia. Berikut ialah tantangan penerapan smart city di Indonesia.


Smart City Di Indonesia Dan Proses Penerapannya Smart City Di Indonesia Dan Proses Penerapannya

1. Harga Perangkat yang Tinggi dan Sulit Diperoleh
Rata-rata perangkat teknologi digital sanggup diperoleh di luar negeri dan itu memerlukan biaya yang tidak murah.

2. Tidak Meratanya Infrastruktur yang Memadai dan Menunjang
Pemerintah tempat setempat perlu menyediakan infrastruktur teknologi isu sebagai langkah awal mewujudkan konsep smart city. Setelah infrastruktur memadai, barulah setiap tempat sanggup menciptakan semacam data center atau command center sebagai sentra pengatur.

3. Tidak atau Belum Semua Lapisan Masyarakat Mau Menerima Perubahan dan Digitalisasi
Tujuan pengembangan smart city ialah untuk memudahkan pelayanan pada masyarakat. Oleh alasannya ialah itu, dikala pihak pemerintah sudah menghadirkan layanan berbasis teknologi informasi, maka masyarakatnya pun harus siap memanfaatkannya biar pelayanan dan manfaat yang diberikan bisa maksimal.

Indikator Smart City


1. Smart Economy
Smart economy ialah indikator utama dalam sebuah kota pintar. Indikator ini mencakup semangat untuk berinovasi, mempunyai jiwa entrepreneur, selalu berusaha produktif dan mempunyai kemampuan untuk berubah. Karena perubahan ialah sesuatu yang bersifat mutlak dalam pasar yang makin dinamis.

2. Smart People
Sedangkan dari sisi social and human capital, smart city mempunyai warga kota yang berkualifikasi, mempunyai kemauan untuk selalu belajar, mendapatkan perbedaan dalam bentuk apapun, bersikap kreatif, serta selalu berpartisipasi dalam kegiatan publik. Selain itu fleksibilitas juga menjadi salah satu indikasi berpengaruh dari masyarakat kota yang cerdas.

3. Smart Governance
Sisi pemerintahan juga mempunyai kriteria indikator tersendiri yaitu berpartisipasi dalam pengambilan keputusan, melayani publik, dan yang paling terpenting ialah birokrasi yang transparan dan tidak menyulitkan masyarakat. Selain itu juga mempunyai seni administrasi dan pandangan politik yang terang dan bermanfaat bagi khalayak luas.

4. Smart Mobility
Dari sisi mobilitas, kemudahan saluran untuk penduduk menjadi prioritas utama. Tidak hanya penduduk, namun juga memudahkan bagi pendatang atau turis absurd yang tiba untuk berkunjung ke kota tersebut.  Selain itu, moda atau sarana transportasi yang berkesinambungan, kondusif dan inovatif juga menjadi indikator tersendiri.

5. Smart Environment
Dari sisi sumber daya alam, smart city harus mempunyai daya tarik pemandangan yang atraktif dan menarik. Selain itu juga bebas dari polusi udara ataupun polusi lainnya. Dan mempunyai sumber daya alam yang berkesinambungan untuk generasi mendatang.

6. Smart Living
Sisi kehidupan juga mempunyai poin indikator. Yang paling terpenting ialah tersedianya akomodasi budaya, infrastruktur kesehatan yang memadai, akomodasi pendidikan lengkap, dan kehidupan sosial setempat yang menyatu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar