situs tips dan trik dan berbagai hal tentang dunia internet, penjelasan, cara , pengertian dan juga fungsi.

Senin, 12 Februari 2018

Pengertian Cloud Computing Beserta Contohnya

Pengertian Cloud Computing, Contoh Cloud Computing, Komponen Cloud Computing, Komponen Cloud Computing, Cara Kerja Cloud Computing dan Manfaat Cloud Computing - Definisi Cloud Computing (komputasi awan) secara umum merupakan campuran pemanfaatan teknologi komputer (komputasi) dalam suatu jaringan dengan pengembangan berbasis internet (awan).

Awan (cloud) ialah metafora dari internet, sebagaimana awan yang sering digambarkan di diagram jaringan komputer. Sebagaimana awan dalam diagram jaringan komputer tersebut, awan (cloud) dalam Cloud Computing juga merupakan abstraksi dari infrastruktur kompleks yang disembunyikannya.

Ia ialah suatu metode komputasi di mana kapabilitas terkait teknologi warta disajikan sebagai suatu layanan (as a service), sehingga pengguna sanggup mengaksesnya lewat Internet (“di dalam awan”) tanpa mengetahui apa yang ada didalamnya, hebat dengannya, atau mempunyai kendali terhadap infrastruktur teknologi yang membantunya.

Gambar : Penggunaan Cloud Computing

Menurut sebuah makalah tahun 2008 yang dipublikasi IEEE Internet Computing “Cloud Computing ialah suatu paradigma di mana warta secara permanen tersimpan di server di internet dan tersimpan secara sementara di komputer pengguna (client) termasuk di dalamnya ialah desktop, komputer tablet, notebook, handheld, sensor-sensor, monitor dan lain-lain.”


Teknologi komputer berbasis sistem cloud ini merupakan sebuah teknologi yang mengakibatkan internet sebagai sentra server untuk mengelola data dan juga aplikasi pengguna. Teknologi ini mengizinkan para pengguna untuk menjalankan aktivitas tanpa instalasi dan mengizinkan pengguna untuk mengakses data pribadi mereka melalui komputer dengan kanal internet.

Sejarah Cloud Computing
Sejarah cloud computing dimulai pada tahun1960-an, John McCarth seorang pakar komputer dari MIT meramalkan bahwa suatu hari nanti komputerisasi akan menjadi infrastruktur publik layaknya ibarat berlangganan listrik atau telepon. Kemudian pada selesai tahun 1990-an, lahir konsep ASP (Application Service Provider) yang ditandai munculnya perusahaan pengolah data center. Selanjutnya pada tahun 1995, Larry Ellison, pendiri Oracle, melahirkan wacana “Network Computing” pasca penetrasi Microsoft Windows 95 yang merajai pasar software dunia pada dikala itu. 

Gambar : Cara Menggunakan Cloud Computing

Ide itu menyebutkan bahwa PC tidak perlu dibenamkan software yang membuat berat kinerja dan cukup diganti sebuah terminal utama berupa server. Pada awal tahun 2000-an, Marc Beniof, eks Vice President Oracle melansir aplikasi CRM berbentuk “software as a service” berjulukan Salesforce.com sebagai penanda lahirnya cloud computing. Tahun 2005, situs online shopping Amazon.com meluncurkan Amazon EC2 (Elastic Compute Cloud), diikuti Google dengan Google App Engine, dan IBM yang melansir Blue Cloud Initiative.

Karakteristik Cloud Computing
Beberapa karakteristik cloud computing adalah:

1. Multitenancy (shared resources): menurut model bisnis di mana sumber daya dibagi pakai bersama (beberapa pengguna menggunakan sumber daya yang sama) di tingkat jaringan, tingkat pengguna, dan tingkat aplikasi.

2. Massive scalability: walaupun organisasi mungkin mempunyai ratusan atau ribuan sistem, cloud computing menunjukkan kemampuan hingga puluhan juta sistem, di samping kemampuan skala besar dalam memanfaatkan pita lebar dan kawasan penyimpanan data.

3. Elasticity: pengguna sanggup secara cepat meningkatkan dan menurunkan sumber daya komputasi yang diperlukan, serta melepaskan sumber daya untuk penggunaan lainnya kalau tidak dibutuhkan lagi.

4. Pay-as-you-go: pengguna hanya membayar sumber daya yang bahwasanya digunakan dan hanya pada waktu mereka membutuhkan.

5. Self-provisioning of resources: sumber daya yang dipunyai oleh pengguna sendiri, ibarat sistem-sistem suplemen (kemampuan pengolahan, software, kawasan penyimpanan data) dan jaringan.

Arsitektur Cloud Computing
Arsitektur cloud computing sanggup dibedakan kedalam 4 (empat) lapisan, yaitu: lapisan perangkat keras (hardware), infrastruktur, platform, dan aplikasi, sebagaimana ditunjukkan pada Gambar

Gambar : Arsitektur Cloud Computing

Berdasarkan Gambar diatas, lapisan paling bawah ialah lapisan perangkat keras. Lapisan ini bertanggung jawab dalam pengelolaan sumber daya fisik dari cloud. Lapisan ini terdiri dari perangkat fisik ibarat server, router, switch, power, dan sistem pendingin. Secara fisik, lapisan ini sering dikelompokkan sebagai sentra data (data center). Lapisan selanjutnya ialah lapisan infrastruktur. 


Lapisan infrastruktur dikenal dengan lapisan virtualisasi dan bertanggung jawab untuk membentuk media yang terdiri dari media penyimpanan (storage) dan sumber daya komputasi yang terpartisi dari sumber daya fisiknya.

Lapisan berikutnya ialah lapisan platform. Lapisan ini terdiri dari sistem operasi dan kerangka aplikasi. Lapisan ini bertanggung jawab untuk meminimalisasi beban penyebaran aplikasi secara eksklusif ke dalam wadah mesin virtual. Tingkatan tertinggi dari hirarki arsitektur cloud computing ialah lapisan aplikasi.

Lapisan ini terdiri dari aplikasi nyata dari cloud dimana jenis layanannya secara eksklusif sanggup dikirimkan atau digunakan oleh pengguna akhir. Secara umum jenis delivery service yang disampaikan melalui lapisan ini disebut sebagai Software as a Service (SaaS). Bila dibandingkan dengan lingkungan layanan tradisional, ibarat dedicated server farms atau server clusters, arsitektur cloud computing lebih modular. Setiap lapisan mempunyai sistem loosely-coupled antara lapisan di atas dengan yang di bawah.


Jenis Layanan Cloud Computing

1. Software as a Service (SaaS) ini merupakan layanan cloud computing yang paling dahulu populer. Software as a Service ini merupakan evolusi lebih lanjut dari konsep ASP (Application Service Provider). Sesuai namanya, SaaS menunjukkan akomodasi bagi pengguna untuk bisa memanfaatkan sumber daya perangkat lunak dengan cara berlangganan. Sehingga tidak perlu mengeluarkan investasi baik untuk in house development ataupun pembelian lisensi. Dengan cara berlangganan via web, pengguna sanggup eksklusif menggunakan banyak sekali fitur yang disediakan oleh penyedia layanan.

2. Platform as a Service (PaaS) yaitu ibarat namanya, PaaS ialah layanan yang menyediakan modul-modul siap pakai yang sanggup digunakan untuk membuatkan sebuah aplikasi, yang tentu saja hanya bisa berjalan diatas platform tersebut. Seperti juga layanan SaaS, pengguna PaaS tidak mempunyai kendali terhadap sumber daya komputasi dasar ibarat memory, media penyimpanan, processing power dan lain-lain, yang semuanya diatur oleh provider layanan ini. Pionir di area ini ialah Google AppEngine, yang menyediakan banyak sekali tools untuk membuatkan aplikasi di atas platform Google, dengan menggunakan bahasa pemrograman Phyton dan Django.

3. Infrastructure as a Service (IaaS) yaitu sebuah layanan yang “menyewakan” sumberdaya teknologi warta dasar, yang meliputi media penyimpanan, processing power, memory, sistem operasi, kapasitas jaringan dan lain-lain, yang sanggup digunakan oleh penyewa untuk menjalankan aplikasi yang dimilikinya. IaaS terletak satu level lebih rendah dibanding PaaS. Model bisnisnya ibarat dengan penyedia data center yang menyewakan ruangan untuk co-location, tapi ini lebih ke level mikronya. Penyewa tidak perlu tahu, dengan mesin apa dan bagaimana caranya penyedia layanan menyediakan layanan IaaS. Yang penting, seruan mereka atas sumberdaya dasar teknologi warta itu sanggup dipenuhi. Perbedaan fundamental dengan layanan data center dikala ini ialah IaaS memungkinkan pelanggan melaksanakan penambahan/pengurangan kapasitas secara fleksibel dan otomatis.

Sistem Kerja Cloud Computing
Berikut ini sistem kerja cloud computing yang akan dijelaskan cloud computing secara sederhana yakni ketika kita membuka internet. Apa yang dilihat oleh pengguna ialah perangkat lunak yang menyajikan interface bagi pengguna dari webserver. Perangkat lunak tersebut berfungsi mengumpulkan perintah-perintah atau aba-aba dari pengguna ibarat mengklik, mengetik, mengupload dan lain-lain.


Perintah-perintah ini kemudian dilanjutkan ke server aplikasi. Kemudian warta tersebut disimpan dan dilanjutkan dari database server atau file server dan disajikan dengan halaman yang telah diperbaharui. Sehingga pengguna akan mendapatkan manfaat menggunakan perangkat keras dan perangkat lunak dari komputer ibarat mengirim e-mail dan sebagainya.

Ketika berbicara perihal sistem cloud computing, sistem ini terbagi menjadi dua bagian: ujung depan (front end) dan ujung belakang (back end). Mereka terhubung satu sama lain melalui jaringan, biasanya ialah Internet. Front end ialah sisi pengguna komputer (user), atau klien (client). Sementara back end ialah belahan “cloud” dari sistem ini.

Gambar : Urutan Depan Belakang

Front end termasuk komputer klien dan aplikasi yang dibutuhkan untuk mengakses sistem komputasi awan. Tidak semua sistem komputasi awan mempunyai antarmuka pengguna yang sama. Untuk mengakses layanan Web 2.0 ibarat email berbasis web hanya dibutuhkan browser biasa ibarat Firefox, Internet Explorer atau Opera. Namun ada pula sistem cloud computing yang mempunyai aplikasi sendiri (proprietary) yang harus diinstal di komputer client.

Sementara di back end sistem ialah banyak sekali komputer, server dan sistem penyimpanan data yang membuat “cloud” dari layanan komputasi. Secara teori, sebuah cloud computer system sanggup meliputi hampir semua aktivitas komputer yang sanggup anda bayangkan, dari pengolahan data hingga video game. Biasanya, setiap aplikasi akan mempunyai server khususnya sendiri.

Gambar: Sistem Pengolahan Sistem

Sebuah server sentra mengelola sistem, memantau kemudian lintas dan seruan client untuk memastikan semuanya berjalan lancar. Sistem ini mengikuti seperangkat hukum yang disebut protokol dan menggunakan jenis khusus dari perangkat lunak yang disebut middleware. Middleware network memungkinkan komputer untuk berkomunikasi satu sama lain. Sebagian besar, server tidak berjalan pada kapasitas penuh. Itu berarti ada kekuatan pemrosesan yang hasil buangannya tidak terpakai. Maka akan memerlukan sebuah cara. Teknik ini disebut virtualisasi server. Dengan memaksimalkan output dari setiap server, virtualisasi server mengurangi kebutuhan pada mesin dalam bekerja.

Perkembangan Cloud Computing
Cloud computing dikala ini sangat populer, selain dari pemain besar software ibarat Microsoft dan Google, perusahaan lain bermunculan hanya untuk menyediakan layanan berbasis awan sebagai pengganti atau penyempurnaan aplikasi pada PC hari ini. Beberapa dari perusahaan tersebut ialah Zoho.com, sebuah office suite online, Evernote.com, merupakan sebuah situs yang ditujukan untuk catatan online, dan RememberTheMilk.com, administrasi kiprah online. Email yang tersedia dalam bentuk web mail merupakan teladan yang sangat kecil dari teknologi cloud computing. Dengan menggunakan layanan email ibarat Gmail dan Yahoo Mail, orang tidak perlu lagi menggunakan Outlook atau aplikasi desktop lainnya untuk email mereka. Membaca email dengan browser memungkinkan dilakukan di mana saja sepanjang ada koneksi internet.

Gambar : Perkembangan Cloud Computing

Microsoft sebagai perusahaan software terbesar dikala ini, melansir “Microsoft Office 365” dan “Windows Azzure” sebagai sistem operasi (OS) berbasis komputasi awan yang digadang-gadang akan menggantikan OS Windows yang ada dikala ini. Sementara itu Apple melansir “Mobile Me” untuk pengguna Mac yang disinkronisasikan dengan teknologi Cloud Computing.

Sedangkan Google yang semenjak 10 tahun silam mengincar pengembangan teknologi ini mulai mengerahkan para penggunanya dalam penerapan sederhana cloud computing melalui layanan “Google Docs” dimana kita sanggup memanfaatkan layanan secara online tanpa harus install program. IBM juga telah meluncurkan produk pertamanya di teknologi ini semenjak tiga tahun silam yang berjulukan “LotusLive”. Tidak ketinggalan Hitachi Data System (HDS) sebagai perusahaan data penyimpanan ketiga terbesar di dunia dari Jepang menggarap “Leapdrive.com” sebagai salah satu layanan cloud computing berupa ruang penyimpanan yang diminati publik dikala ini.

Kelebihan dan Kekurangan Cloud Computing

Kelebihan sistem cloud computing antara lain:
1. Kemudahan Akses
2. Fleksibilitas
3. Penghematan (Tanpa Investasi Awal)
4. Mengubah CAPEX Menjadi OPEN
5. Lentur dan Praktis Dikembangkan
6. Fokus Pada Bisnis Bukan Pada IT

Kekurangan sistem cloud computing antara lain:
1. ketika tidak ada koneksi internet ditempat kita berada maka kita tidak akan bisa menggunakan sistem cloud computing.
2. Kerahasiaan dan keamanan ialah salah satu hal yang paling diragukan pada cloud computing.
3. Kualitas server cloud computing ialah salah satu pertimbangan terpenting sebelum kita memutuskan untuk menyediakan jasa penyedia server cloud computing.

Contoh-Contoh Cloud Computing

1. Email
Email ialah salah satu alat komunikasi yang sudah cukup usang ada. Dalam email tersimpan data-data pada dikala kita mengirimkan atau mendapatkan data. Yang berupa goresan pena atau file. Data-data tersebut sanggup kita kanal sewaktu-waktu kita perlukan , tanpa kita harus menyimpan data tersebut pada komputer pribadi sendiri. Orang lain juga sanggup mengakses data tersebut tapi tentunya yang hanya mendapatkan email itu saja.

2. Data storage online
Penyimpanan data pada personal komputer tentu akan sangat terbatas. Jika harus membeli server sendiri tentu sangat mahal. Oleh alasannya ialah itu dikala ini kita sanggup menyewa atau bahkan ada yang menyediakan server gratis yang sanggup kita kanal secara online. Contohnya ialah Humyo, ZumoDrive, Microsoft’s SkyDrive, S3 from Amazon, dan masih banyak yang lain.

3. Colaboration Tools
Pengkolaborasian data sering kali diperlukan. Karena data yang ingin kita simpan majemuk jenisnya dan fungsinya, ada banyak tools yang sanggup digunakan. Contohnya ialah Spicebird, Mikogo, Stixy and Vyewt.

4. Virtual Office
Sering kita memerlukan office untuk memproses data-data. Saat ini kita sanggup menggunakan office tidak hanya yang sudah terinstall namun kita juga sanggup menggunakan office yang disediakan secara online.

5. Kekuatan ekstra processing
Bila membutuhkan kekuatan untuk memproses secara cepat tanpa perlu membeli perangkat suplemen maka salah satu solusinya ialah Amazon’s EC2 virtual computing ini juga sanggup diatur sesuai dengan kebutuhan individu masing-masing orang.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar