situs tips dan trik dan berbagai hal tentang dunia internet, penjelasan, cara , pengertian dan juga fungsi.

Selasa, 17 Januari 2017

Pengertian Apresiasi Puisi, Nilai Puisi Dan Unsur Puisi



Pengertian Apresiasi Puisi, Nilai Puisi dan Unsur Puisi - Apakah yang dimaksud dengan apresiasi? Apresiasi sanggup diartikan sebagai acara untuk memahami suatu karya bermedium bahasa dengan sungguh-sungguh. Salah satu bentuk apresiasi yaitu apresiasi puisi. Kegiatan menyimak, memahami, menghayati, menceritakan kembali, meresensi, membuka parafrase, dan menanggapi puisi merupakan acara apresiasi puisi. Melalui acara tersebut, puisi akan diketahui maknanya. Selain itu yang perlu ditanggapi dalam puisi yaitu kepekaan batin dan fisik terhadap nilai-nilai karya puisi yang mencakup hal berikut.
  1. Tema, merupakan gagasan pokok yang dikemukakan oleh penyair melalui puisinya.
  2. Nada dan suasana puisi, merupakan perilaku penyair terhadap pembaca atau penikmat puisi. Nada dan suasana tersebut contohnya sinis, protes, menggurui, memberontak, main-main, serius (sungguh-sungguh), patriotik, belas kasih (memelas), takut, mencekam, santai, masa bodoh, pesimis, humor (bergurau), mencemooh, karismatik, filosofis, khusyuk, dan sebagainya.
  3. Perasaan, mengungkapkan perilaku penyair terhadap tema yang dikemukakan dalam puisinya. Perasaan tersebut contohnya perasaan gembira, sedih, terharu, terasing, tersinggung, patah hati, sombong, tercekam, cemburu, kesepian, takut dan menyesal.
  4. Amanat Puisi, merupakan kesan yang ditangkap pembaca atau pendengar sehabis membaca atau mendengar pembaca puisi.
Selain hal tersebut, ibarat bentuk karya sastra lain, konsep fisik puisi juga sanggup ditambahkan sebagai tunjangan makna. Diantaranya mencakup hal-hal berikut.
  1. Diksi, yaitu pilihan kata yang tepat, padat, dan kaya akan nuansa makna
  2. Baris, yaitu deret kata dalam puisi yang berfungsi sebagai pencipta efek artistik dan pembangkit makna.
  3. Enjabemen, yaitu kejadian sambung-menyambung dua larik sajak yang berurutan.
  4. Rima, yaitu pengulangan suara dalam puisi.
  5. Bahasa, biasanya memakai bahasa figuratif atau konotatif yaitu bahasa yang menyatakan sesuatu secara tidak eksklusif (nilai rasa)
  6. Tipografi, yaitu bentuk fisik puisi yang berupa baris yang baik.
Pada umumnya para penyair mengungkapkan gagasan dalam kalimat yang relatif pendek-pendek serta padat, ditulis berderet-deret kebawah (dalam bentuk bait-bait), dan tidak jarang memakai makna konotatif (makna yang timbul alasannya yaitu memiliki nilai rasa)

Berikut langkah-langkah untuk mengapresiasi puisi, terutama pada puisi yang tergolong "Sulit".

1. Membaca puisi berulang kali.
2. Melakukan pemenggalan dengan membubuhkan :
  • Garis miring tunggal ( / ) jika ditempat tersebut diharapkan tanda baca koma.
  • Dua garis miring ( // ) mewakili tanda baca titik, yaitu jikalau makna atau pengertian kalimat sudah tercapai.
3. Melakukan parafrase dengan menyisipkan atau menambahkan kata-kata yang sanggup memperjelas maksud kalimat dalam puisi.
4. Menentukan makna kata/kalimat yang konotatif jikalau ada.
5. Menceritakan kembali isi puisi dalam bentuk prosa.

Berbekal hasil kerja tahapan-tahapan diatas, unsur intrinsik puisi ibarat tema, amanat atau pesan, feeling dan tone sanggup digali dengan lebih mudah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar