Pengertian Interaksi Sosial Sebagai Proses Interaksi Pada Masyarakat - Interaksi ialah suatu kegiatan berkomunikasi, melaksanakan kegiatan antar individu, kelompok, maupun organisasi yang pelakunya lebih dari satu atau dua orang. Interaksi terjadi lantaran adanya proses pendekatan dengan lingkungan masyarakat, lantaran sebagai masyarakat kita tentunya tidak pernah lepas berinteraksi lantaran kita tercipta sebagai makhluk sosial atau hidup berdampingan. Kita tidak bisa hidup sendirian, lantaran intinya hidup kita sudah diatur dan berdampingan saling membutuhkan.
1. Interaksi Sosial
Dilihat dari asal-usulnya, Interaksi sosial berasal dari bahasa Inggris social interaction yang mengandung pengrtian sebagai saling tindak(inter action) yang dibangun, dipertahankan, atau diubah oleh dua orang atau lebih. Hal ini mengisyaratkan bahwa tindakan sosial merupakan pakan unsur utama interaksi sosial. Berikut beberapa definisi ihwal pengertian sosial oleh para hebat sosiologi, dengan impian kita sanggup membandingkan, kemudian sanggup menyimpulkan ihwal apakah interaksi sosial itu.
a. Prof.DR.Soerjono Soekanto, SH.MA
Prof.DR.Soerjono Soekanto, SH.MA mengemukakan interaksi sosial sebagai sebagai bentuk-bentuk yang tampak, apabila orang perorangan atau kelompok-kelompok insan itu mengadakan kekerabatan satu dengan yang lain, dengan terutama mengetengahkan kelompok sosial serta lapisan-lapisan sosial sebagai unsur-unsur pokok dari struktur sosial.
b. Rouceck and Warren (1963)
Rouceck and Warren (1963), mendefinisikan di dalam interaksi sosial terlihat adanya agresi dan reaksi, serta mengandung rangsangan dan respons.
c. Kimbal Young (1959)
Kimbal Young (1959) merumuskan bahwa interaksi sosial itu ialah sebagai kunci dari semua kehidupan sosial, oleh lantaran itu, bila tanpa interaksi sosial, mustahil terdapat kehidupan bersama.
Berdasarkan definisi para hebat tersebut sanggup kita ketahui bahwa wujud proses-proses sosial, yaitu interaksi sosial, lantaran interaksi sosial itu merupakan syarat utama terjadinya aktivitas-aktivitas sosial. Bentuk interaksi sosial melalui proses-proses sosial yang beraneka ragam, yang menyusun unsur-unsur dinamis dimasyarakat melalui proses tingkah laku(behavior) yang dikaitkan dengan struktur sosial. Perubahan perilaku dan prilaku yang terjadi sanggup berupa positif dan negatif. Contohnya, apabila kalian bertemu seorang teman niscaya saling menyapa, saling bicara panjang lebar ihwal mitra yang lain(segi positif), akan tetapi mungkin pertemuan bisa menjadi pertengkaran bahkan perkelahian(segi negatif). Aktifitas-aktifitas semacam inilah merupakan bentuk interaksi sosial.
Bentuk interaksi sosial yang berbentuk kelompok-kelompok, disini individu yang tersangkut tidak nampak. Dapat diartikan dalam interaksi sosial antar kelompok-kelompok insan itu tidak bersifat pribadi. Misalnya, dalam rangka memperingati Hari Kemerdekaan Bangsa Indonesia(HUT RI) di sebuah desa karang taruna mengadakan sebuah lomba dan pentas/panggung bangga antara dusun satu dengan dusun yang lain, maka kemenangan atas nama dusun yang bersangkutan.
2. Jenis-Jenis Interaksi Sosial
Interaksi sosial dibagi menjadi tiga, yaitu sebagai berikut.
Interaksi ini terjadi saat dua individu saling bertemu, interaksi sosial pun terjadi walaupun kedua individu tersebut tidak melaksanakan apa-apa. Namun, sebetulnya interaksi sosial terjadi apabila masing-masing individu sadar akan adanya individu lain yang menjadikan perubahan dalam diri masing-masing. Hal ini sangat dimungkinkan oleh adanya faktor-faktor tertentu, menyerupai busuk minyak wangi, busuk keringat, bunyi sepatu saat sedang berjalan, dan hal-hal lain yang bisa mengundang orang lain bereaksi. Wujud interaksi ini bisa berwujud jabat tangan, bercakap-cakap, saling menegur, dan sebagainya.
b. Interaksi antara kelompok dengan kelompok
Interaksi sosial bisa juga terjadi antara kelompok dengan kelompok. Interaksi ini terjadi pada suatu kesatuan bukan sebagai pribadi-pribadi. anggota kelompok yang bersangkutan. Contohnya satu pertandingan sepak bola seluruh negara-negara Asia Tenggara.
c. Interaksi antara individu dengan kelompok
Bentuk interaksi ini berbeda-beda sesuai dengan keadaan. Interaksi tersebut mencolok manakala terjadi benturan kepentingan perorangan dan kepentingan kelompok. Misalnya seorang guru sedang mengajar di depan para siswa.
3. Ciri-Ciri Interaksi Sosial
Interaksi sosial mempunyai ciri-ciri sebagai berikut.
a. Ada pelaku dengan jumlah lebih dari satu orang.
b. Ada komunikasi antarpelaku menggunakan simbol-simbol.
c. Ada dimensi waktu(masa lampau, masa kini, dan masa mendatang)
d. Ada tujuan-tujuan tertentu, terlepas dari sama atau tidaknya tujuan tersebut dengan diperkirakan oleh pengamat.
4. Faktor-Faktor Interaksi Sosial
Faktor yang menjadi dasar proses interaksi sosial ialah sebagai berikut.
Imitasi
Imitas ialah tindakan sosial menjiplak sikap, tindakan, tingkah laris atau penampilan fisik seseorang secara berlebihan. Sebagai suatu proses ada kalanya imitasi berdampak positif apabila yang ditiru ialah individu-individu yang baik berdasarkan pandangan masyarakat. Akan tetapi imitasi bisa berdampak negatif bila yang ditiru yaitu sosok individu yang dinilai negatif oleh masyarakat.
Berikut rujukan negatif, yaitu "seorang siswa Sekolah Menengah kejuruan menjiplak penampilan bintang film populer seperti, rambut gondrong(panjang)/mohawk, menggunakan anting-anting, menggunakan gelang dan kalung secara berlebihan. Tindakan menyerupai itu akan mengundang reaksi dari lingkungan sekitar yang menilai penampilan tersebut urakan/tidak sopan". Adapun rujukan positif, yaitu "seorang siswa Sekolah Menengah kejuruan yang menjiplak tingkah laris seorang guru disekolahnya yang baik, berwibawa, bijaksana, sehingga perilaku siswa tersebut baik dilihat dari kalangan masyarakat, orang tua, dan teman sepermainan".
Sugesti
Sugesti ialah pinjaman imbas atau pandangan dari suatu pihak kepada pihak lain, Akibatnya, pihak yang dipengaruhi akan tergerak mengikuti pengaruh/pandangan itu dan menerimanya secara sadar atau tidak sadar tanpa berpikir panjang. Sugesti biasanya dilakukan dari orang-orang yang berwibawa atau mempunyai imbas besar dalam lingkungannya. Akan tetapi, sugesti biasanya berasal dari kelompok besar(mayoritas) terhadap kelompok kecil(minoritas), ataupun orang bakir balig cukup akal terhadap anak-anak, cepat atau lambat proses sugesti ini sangat tergantung pada usia, keperibadian, kemampuan intelektual, dan keadaan fisik seseorang. Kalangan yang tingkat pendidikannya rendah ataupun bodoh cenderung gampang terkena imbas orang lain, mulai dari himbauan hingga hasutan, sedangkan kalangan berpendidikan tinggi cenderung bersikap kritis, sehingga tidak gampang terkena sugesti. Contohnya, seorang calon presiden(Capres) melaksanakan kampanye di hadapan masyarakat dengan menjanjikan hal-hal yang bekerjasama dengan kemajuan Bangsa Indonesia dan kesejahteraan rakyat terutama orang miskin. Tindakan itu dilakukan semoga masyarakat mau memilihnya menjadi Presiden Republik Indonesia.
Identifikasi
Identifikasi ialah kecenderungan dalam diri seseorang untuk menjadi sama dengan orang lain. Orang lain menjadi target identifikasi dinamakan idola(seseorang yang dipuja). Identifikasi merupakan bentuk lebih lanjut dari proses imitasi dan sugesti yang pengaruhnya sudah sangat kuat. Misalnya, seorang perjaka yang mengidolakan vokalis grup musik populer menyerupai Charly ST-12, tentu ia akan berusaha mengubah penampilannya menyerupai model rambut, pakaian, gaya bicara, dan lain sebagainya.
Simpati
Simpati ialah suatu peroses di mana seseorang merasa tertarik dengan orang lain. Rasa tertarik ini didasari atau didorong oleh keinginan-keinginan untuk memahami pihak lain untuk memahami perasaannya ataupun bekerja sama dengannya. Dibandingkan dengan ketiga faktor sosial sebelumnya, simpati terjadi melalui proses yang lamban, namun imbas simpati lebih mendalam dan tahan lama. Agar simpati sanggup berlangsung dan bertahan usang dibutuhkan adanya saling pengertian antara kedua belah pihak, pihak yang satu terbuka mengungkapkan pikiran ataupun isi hatinya, sedangkan pihak yang lain mau menerimanya. Itulah sebabnya simpati menjadi dasar kekerabatan persahabatan.
Motivasi
Motivasi merupakan dorongan, rangsangan, pengaruh/stimulasi yang diberikan seseorang individu lainnya sedemikian rupa, sehingga orang yang diberikan motivasi tersebut menuruti atau melaksanakan apa yang dimaksudkan secara kritis, rasional, dan penuh rasa tanggung jawab. Contohnya, guru Sekolah Menengah kejuruan menawarkan kiprah kepada para muridnya untuk mengerjakan pekerjaan rumah(PR), hal tersebut merupakan motivasi supaya mereka mau berguru dengan rajin dan penuh rasa tanggung jawab.
Empati
Empati ialah perasaan untuk merasa diri seakan-akan dalam keadaan orang lain dan ikut larut mencicipi apa yang dilakukan, dialami, diderita oleh orang lain, akan tetapi tidak semata-mata perasaan kejiwaannya saja. Contohnya, ada seorang kerabat yang menderita kangker stadium IV dan tidak bisa ditolong lagi, maka perasaan tenggang rasa menempatkan kita seakan-akan kita ikut mencicipi sakit.
5. Proses-Proses Sosial
Sosiologi menelaah dan meneliti proses-proses sosial atau social process para sosiolog mencicipi betapa pentingnya ihwal proses-proses sosial. Mengingat bahwa pengetahuan ihwal struktur masyarakat belum cukup untuk memperoleh citra yang nyata mengenai kehidupan bersama dari manusia. Pengetahuan mengenai segi yang dinamis dari masyarakat atau gerak masyarakat. Dengan demikian, sanggup dikatakan bahwa proses-proses sosial ialah cara cara bekerjasama yang sanggup dilihat apabila orang perorangan dan kelompok-kelompok insan saling bertemu dan menentukan sistem serta bentuk-bentuk kekerabatan tersebut. Atau dengan kata lain, proses-proses sosial diartikan sebagai imbas timbal balik antara banyak sekali kehidupan bersama.
Pembahasan mengenai proses sosial meliputi ruang lingkup yang luas. Pembahasan ini meliputi bentuk interaksi sosial, yaitu bentuk-bentuk yang tampak apabila perorangan atau kelompok insan mengadakan kekerabatan satu sama lain. Interaksi sosial ialah kunci dari semua kehidupan sosial. Oleh lantaran itu, tanpa interaksi sosial, tak mungkin ada kehidupan bersama. Maka sanggup dikatakan bahwa interaksi sosial merupakan dasar proses-proses sosial. Sehingga bentuk umum proses-proses sosial ialah interaksi sosial(yang juga dinamakan proses sosial) oleh lantaran interaksi sosial merupakan syarat utama terjadinya aktivitas-aktivitas sosial.
6. Syarat-Syarat Terjadinya Interaksi Sosial
Adanya kontak sosial(social contact)
Kata kontak berasal dari bahasa latin con atau cum, berarti bahu-membahu dan tango, artinya menyentuh. Dengan demikian arti kontak ialah bahu-membahu menyentuh, memperjelas pengertian kontak dimaksudkan apabila dua orang secara fisik ebrsama-sama mengadakan kekerabatan badaniah. Sebagai tanda-tanda sosial, kontak tidak harus bekerjasama badan/fisik, akan tetapi kontak sanggup beruba saling memandang, saling menegur, saling berbicara. Pada masa teknologi canggih menyerupai sekarang, sanggup dikatakan bahwa dunia telah dikuasai oleh teknologi informasi modern, sehingga kontak sosial sanggup gampang lewat komunikasi satelit, telepon, telegraf, fax, radio, TV, surat kabar dan lain-lain. Dengan majunya kebudayaan informasi yang begitu cepat, maka jarak pandang dunia ini menjadi kecil/sampit.
Kontak sosial dalam pelaksanaannya sanggup berlangsung dalam tiga bentuk, yaitu sebagai berikut.
a. Kontak yang bersifat antar indiidu
Bentuk interaksi ini dimana individu insan dengan insan lain melaksanakan kontak, baik secara langsung(face to face) maupun lewat media menyerupai telepon, telegram/media elektronika.
b. Kontak antara seseorang/manusia dengan kelompok insan atau sebaliknya
Dalam kontak ini interaksi sosial berlangsung dari seseorang dengan kelompok atau sebaliknya, sehingga sanggup terjadi saling mempengaruhi apa yang diharapkan oleh keduanya. Contohnya, sekelompok masyarakat ternyata main hakim sendiri didalam kasus memukul pencuri, kemudian Pak Kades menawarkan pengarahan penyuluhan ihwal hukum.
c. Kontak antar kelompok dengan insan lainnya
Interaksi sosial ini kegiatan individu insan tidak begitu penting, akan tetapi atas nama kelompok sosial yang menentukannya. Misalnya, dalam sistem pemilihan umum antar kontestan saling kampanye untuk memperoleh simpati massa dalam perolehan bunyi sebanyak-banyaknya. Kontak sosial disebut aktif bila seseorang itu mendapatkan tanggapan secara positif dari pihak yang lain. Sebagai contoh, seorang penjual koran yang sedang memasarkan ihwal isi koran tersebut menyangkut berita-berita aktual, contohnya lowongan pekerjaan, penerimaan mahasiswa barupada beberapa akademi tinggi, harga barang, operasi terhadap preman dan lain-lain, lantaran merupakan informasi yang masih hangat tentu akan mendapatkan sambutan yang positif dari masyarakat. Tetapi bila itu koran, makalah atau beritanya sudah lama, maka akan mendapatkan tanggapan yang diabaikan/negatif oleh masyarakat.
Wujud kontak sosial sanggup berlangsung melalui dua cara, yaitu sebagai berikut.
1) Kontak primer/kontak langsung
Kontak primer terjadi apabila keduanya bekerjasama secara pribadi tatap muka(face to face) dalam bentuk saling tegur, jabat tangan, saling melirik, saling tersenyum, saling memelukm dan sebagainya.
2) Kontak sekunder/kontak secara tidak langsung
Kontak sekunder, yaitu kontak sosial yang membutuhkan pihak ketiga sebagai media untuk melaksanakan kekerabatan timbal balik. Contohnya, seorang bintang film populer meminta asisten pribadinya untuk memberikan pesan-pesan kepada para penggemarnya dalam program kenferensi pers.
b. Adanya Komunikasi
Kata komunikasi berasal dari bahasa Latin comunicare yang artinya memberi atau menambahkan. Kata communicare itu sendiri aerakar communis yang artinya umum. Komunikasi mempunyai banyak makna, secara sederhana bisa diartikan tindakan atau perbuatan mengirimkan/meneruskan sesuatu. Salah satunya ialah pesan/informasi, baik ekspresi maupun tulisan. Sehingga sanggup dikatakan dalam pengertian komunikasi ialah suatu proses penyampaian pesan(ide, gagasan) dari satu pihak kepada pihak lain semoga terjadi saling mempengaruhi diantara keduanya.
Pada umumnya, komunikasi dilakukan dengan menggunakan kata(lisan) yang sanggup dimengerti oleh kedua belah pihak. Apabila tidak ada bahasa verbal yang sanggup dimengerti oleh keduanya, maka komunikasi masih sanggup dilakukan dengan menggunakan gerakan-gerakan tubuh yang membuktikan perilaku tertentu, contohnya tersenyum, menggelengkan kepala, mengangkat pundak dengan cara menyerupai ini disebut komunikasi dengan bahasa non verbal atau bahasa isyarat. Melalui komunikasi perilaku dan perasaan seseorang atau kelompok orang sanggup dipahami oleh pihak lain. Akan tetapi, komunikasi ini sanggup efektif apabila pesan yang disampaikan atau ditafsirkan sama dengan pihak yang mendapatkan tersebut.
1) Komponen komunikasi
Agar komunikasi bisa berlangsung dengan baik, sedikitnya dibutuhkan komponen-komponen sebagai berikut.
a) Pengirim atau komunikator(sender)
adalah pihak yang mengirimkan pesan kepada pihak lain.
b) Penerima atau komunikan(receiver)
adalah pihak yang mendapatkan pesan dari pihak lain.
c) Pesan(message)
adalah isi atau maksud yang akan disampaikan oleh suatu pihak kepada pihak lain.
d) Umpan balik(feed back)
adalah tanggapan dari peserta pesan atas isi yang disampaikannya.
2) Proses Komunikasi
Secara ringkas proses berlangsungnya komunikasi bisa digambarkan sebagai berikut. Komunikator(sender) yang mempunyai maksud berkomunikasi dengan orang lain mengirimkan suatu pesan kepada orang yang dimaksud. Pesan yang disampaikan itu bisa berupa informasi dalam bentuk bahasa ataupun lewat simbol-simbol yang bisa dimengerti maksudnya oleh kedua belah pihak. Pesan(message) itu disampaikan atau dibawa melalui suatu media atau saluran, baik secara pribadi atau tidak langsung. Contohnya berbicara pribadi melalui telepon, surat, e-mail, atau media lainnya. Komunikan(receiver) mendapatkan pesan yang disampaikan dan diterjemahkan isi pesan yang diterimanya kedalam bahasa yang dimengerti oleh keuda belah pihak. Selanjutnya, komunikan(receiver) menawarkan umpan balik(feed back) atau tanggapan atas pesan yang dikirimkan kepadanya, apakah ia mengerti atau memahami pesan yang dimaksud si pengirim. Contohnya, seorang perjaka sebutlah namanya Romeo ingin berkomunikasi dengan gadis yang disukainya yaitu Juliet. Romeo ingin menyampaikan bahwa ia suka pada Juliet. Dalam rujukan ini, Romeo berperan sebagai komunikator(sender), sedangkan Juliet sebagai Komunikan(receiver). Kemudian Romeo mengirimkan pesan dengan berbicara secara pribadi atau lewat media lainnya lewat telfon, surat, email, SMS, atau bahasa simbol menyerupai memberinya bunga, hadiah atau barang kesukaannya. Gadis yang dimaksud, yaitu Juliet, mendapatkan pesan dari Romeo, kemudian menterjemahkan isi pesan tersebut dan memikirkannya. Selanjutnya, Juliet akan memebrikan umpan balik untuk menanggapi pesan yang diterimanya berupa jawabannya ya atau tidak, atau juga bisa membisu saja bila tidak mengerti.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar