Dibalik sebuah film yang bagus, ada sejarah Green Screen dan Blue Screen yang turut membantu dalam penggunaan efek-efek khusus dalam pembuatan film. Yang nantinya Green Screen dan Blue Screen bermanfaat untuk memvisualkan sebuah kejadian dengan imbas yang lebih nyata.
Green screen dan blue screen dikembangkan pada tahun 1930-an di RKO Radio Pictures, blue screen pertama kali dipakai untuk membuat imbas khusus dalam film "The Thief of Bagdad" (1940).
Penghargaan untuk pengembangan blue screen diberikan kepada Larry Butler, yang memenangkan Academy Award untuk imbas khusus "The Thief of Bagdad" (1940). Dia telah membuat blue screen dalam rangka untuk mencapai imbas visual yang belum pernah terjadi sebelumnya pada tahun 1940.
Pada tahun 1950, Arthur Widmer mantan karyawan di Kodak juga sebagai peneliti pada sebuah perusahaan ultra violet di Rochester, New York. Dia juga mulai membuatkan teknik blue screen. Salah satu film pertama yang dibentuk yaitu penyesuaian dari novel Ernest Hemingway tahun 1958, dengan film "The Old Man and The Sea", yang dibintangi Tracy Spencer.
Penggunaan Blue Screen |
Kemudian pada tahun 1980-an, ditemukan mini computer yang dipakai untuk mengendalikan printer optic untuk produksi film "The Empire Strikes Back", Richard Edlund membuat sebuah Quad Optik Printer yang mempercepat proses Render. Dengan Quad Optik Printer, Richard Edlund mendapatkan Academy Award untuk penemuan perfileman.
Salah satu kelemahan untuk green screen atau blue screen yaitu penembakan gambar yang akan di composited tidak sanggup dengan gampang disinkronisasi. Kemudian muncul Motion Control Fotografi yang meringankan problem ini, baik sebagai latar depan dan latar belakang sanggup direkam dengan gerak yang sama. Petro Vlahos dianugerahi Academy Award untuk pengembangan teknik ini.
Untuk "Star Trek: The Next Generation", sebuah sinar ultraviolet diusulkan oleh Don Lee dari CIS dan dikembangkan oleh Gary Hutzel. Hal ini membuatnya lebih gampang untuk menghasilkan gambar yang sinkron sehingga memungkinkan tim imbas untuk menghasilkan imbas dalam seperempat waktu yang diperlukan.
Beberapa film membuat Chorma Key untuk menambahkan latar belakang yang dibangun sepenuhnya memakai CGI. Performances dari actor atau aktris yang berbeda daerah bahkan sanggup diambil menjadi satu adegan yang sama, yang memungkinkan pemain drama yang akan difilmkan secara terpisah dan lalu ditempatkan bersama dalam adegan yang sama. Chorma Key memungkinkan artis untuk tampil di lokasi manapun.
Film Spiderwick Chronicles |
Sebuah teknik gres untuk memproyeksikan gambar obyek dengan latar belakangnya yaitu pada film "Spiderwick Chronicles", di mana imbas khusus scene dengan memakai blue screen kuncinya. Subjek utama direkam atau difoto dengan latar belakang yang terdiri dari satu warna atau kisaran yang relatif sama warnanya yaitu warna kebiruan atau kehijauan, biasanya biru terperinci atau hijau terperinci alasannya yaitu warna ini dianggap paling jauh dari warna kulit. Bagian-bagian dari video yang berwarna biru atau hijau diganti dengan latar belakang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar