Pengertian Requirement adalah pernyataan yang men-identifikasikan kebutuhan yang penting dalam sistem dan didalamnya meliputi aspek kebenaran, Realistis, Dibutuhkan, tidak ambigu, dan terukur. Langkah yang paling penting dalam proses requirement adalah komunikasi yang akurat antara user yang memerlukan sistem dengan pembuat sistem. Sebelum menciptakan Requirement, saya akan jelaskan perihal functional requirement dan non functional requirement.
Secara umum, requirement dibagi menjadi 3 yaitu :
1. Functional requirement
Persyaratan fungsional mendefinisikan fungsi dari suatu sistem atau komponen. Sebuah fungsi digambarkan sebagai satu set input, perilaku, dan output. Persyaratan fungsional mungkin perhitungan, rincian teknis, manipulasi data dan pengolahan dan fungsi spesifik lainnya yang menentukan apa sistem yang seharusnya untuk mencapai. Persyaratan fungsional didukung oleh persyaratan non-fungsional, yang memaksakan hambatan pada desain atau pelaksanaan.
Contoh Kebutuhan Fungsional (Functional requirement) :
a. User sanggup mencari semua kumpulan database inisial atau menentukan subset dari database tersebut.
b. Sistem menyediakan tampilan yang sempurna untuk user yang membaca dokumen dalam penyimpan dokumen.
c. Setiap pesanan sanggup dialokasikan sebagai identifier yang unik (ORDER_ID) dimana user sanggup meng-copy tempat penyimpan account permanen.
Contoh Kasus Peminjaman Buku :
a. Pengguna bisa mencari semua info perihal buku atau bisa menentukan salah satu dari info perihal buku.
b. Semua peminjam mempunyai pengenal yang unik
c. Sistem mencatat transaksi peminjaman, pengembalian dan denda secara lengkap
d. Hari libur bisa diset semenjak awal, dan bisa mendapatkan perubahan otoritas khusus
e. Harus komplit (kebutuhan layanan terang dan lengkap) dan konsisten (tidak pertentangan dengan yang didefinisikan)
2. Non-Functional Requirement
Persyaratan non-fungsional merupakan persyaratan yang menentukan kriteria yang sanggup dipakai untuk menilai pengoperasian sistem, daripada sikap tertentu. Hal ini harus sejalan dengan kebutuhan fungsional yang menentukan sikap atau fungsi tertentu.
Contoh Kebutuhan Non-fungsional :
a. Kebutuhan Produk berkaitan dengan kehandalan, kecepatan, akomodasi digunakan, kapasitas memori yang diperlukan dan efisiensi sistem
b. Kebutuhan Organisasi berkaitan dengan standar, bahasa pemrograman dan metode rancangan yang digunakan.
c. Kebutuhan Eksternal berkaitan dengan duduk masalah budbahasa penggunaan, interoperabilitas dengan sistem lain, legalitas, dan privasi.
Secara umum berisi batasanbatasan pada pelayanan atau fungsi yang disediakan oleh sistem. Termasuk di dalamnya yaitu batasan waktu, batasan proses pembangunan, standarstandar tertentu.
3. Domain Requirement
Kebutuhan domain yaitu kebutuhan yang tiba dari domain aplikasi dari sistem dan yang menyatakan karakteristik dari domain tersebut. Berupa kebutuhan fungsional baru, batasan pada kebutuhan yang sudah ada atau mendefinisikan komputasi tertentu. Jika kebutuhan domain tidak terpenuhi, sistem mungkin tidak sanggup bekerja. Misalnya alasannya yaitu duduk masalah hak cipta maka beberapa dokumen dalam perpustakaan dilarang diakses oleh orang lain yang tidak berhak.
Permasalahan Kebutuhan Domain :
a. Kemampuan Untuk Dimengerti
- Kebutuhan dinyatakan dalam bahasa domain aplikasi
- Biasanya tdak dimengeri oleh software engineer yang membuatkan sistem
b. Ketidak Lengkapan
- Domain seorang mahir mengerti area dengan baik sehingga mereka tidak berfikir untuk menciptakan kebutuhan domain secara eksplisit
Contoh Kebutuhan Domain :
a. Setiap keterlambatan pangembalian buku yaitu pengembalian buku sesudah 7 hari masa peminjaman dan denda untuk setiap keterlambatan yaitu Rp. 500/hari keterlambatan
b. Karena faktor pembuatan copyright, maka setiap user akan mengakses lengkap data jurnal, harus melengkapi keanggotaan terlebih dahulu, sehingga yang ditampilkan pada sistem hanyalah abstraksi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar