Pengalaman Sukses Menjadi Reseller Atau Dropshipper - Kisah menjadi Reseller Dropshipper ini cukup mengatakan saya pelajaran dan pengalaman bagaimana rasanya menghasilkan uang dari dropshipper, menjadi seorang pemasar produk untuk dijual dan menawarkannya ke internet. Pada artikel ini saya menuliskan Kisah sukses menjadi Reseller Dropshipper, kenapa? alasannya yaitu saya bersyukur, selama menjadi reseller dropshipper saya tidak mengalami yang namanya penipuan atau kegagalan yang cukup besar. Sebelumnya saya akan menjelaskan sedikit perihal reseller dropshipper.
Apa itu Reseller Dropshipper?
Dropshipper yaitu orang yang melaksanakan acara pemasaran produk milik orang lain secara online maupun offline yang harganya sanggup kita naikan sendiri. Tanpa modal, tanpa produk yang harus dimiliki, kita sanggup eksklusif berjualan dengan menjual produk atau barang milik orang lain. Tugas kita sebagai Dropshipper hanyalah berinteraksi dengan calon pembeli, dan kalau ada yang membeli barang ke kita, kita hanya perlu memesan barang yang diinginkan si pembeli kepada si penyedia barang(Supplier) dan mentransfer sejumlah uang yang sesuai dengan harga barang yang ditentukan. Tanpa memikirkan proses pengiriman, alasannya yaitu semua urusan pengiriman dan packing sudah diatur oleh si pemilik barang.
Contoh: Orang yang mempunyai produk tersebut(Supplier) memasang harga sepatu sekitar Rp. 90.000 dan kita sanggup menjualnya kembali dengan harga yang kita tentukan sendiri(Misalkan Rp.120.000). Sehingga, kita mempunyai keuntungan Rp 30.000 dalam sekali transaksi.
Reseller adalah orang yang membeli barang dari supplier(Orang yang mempunyai produk/barang) dan menjualnya kembali ke orang lain. Dengan kata lain, Reseller ini menyetok barang sendiri, melaksanakan proses pengirimannya sendiri.
Contoh: Si A membeli sepatu ke si B, Setelah proses transaksi pembayaran selesai, Si B pengirimkan produk atau barang pesanan ke si A. Selanjutnya si A sanggup menjual ke si C, D, E dan seterusnya.
Kembali lagi ke kisah pengalaman menjadi Reseller Dropshipper...
Menurut saya, pada awalnya itu menjadi dropshipper yaitu pekerjaan yang gampang dan juga sanggup menambah penghasilan walaupun sedikit. Saya berniat untuk mencari-cari supplier yang mendapatkan Dropshipper di internet. Seperti, cara menjadi dropship di lazada, cara menjadi dropship di tokopedia, cara menjadi dropship di toko online, cara mencari dropshipper online shop, jasa lowongan dropshipper dan lain sebagainya. Tapi hasilnya? saya terlalu takut untuk memulai dan terlalu takut untuk mempercayai seseorang.
Saya terlalu berambisi untuk mempunyai toko online sendiri atau mempunyai nama jual beli online sendiri, sekaligus ingin mencoba pengalaman baru. Setelah saya pertimbangkan kembali, saya harus mencoba untuk berguru percaya kepada seseorang dan melawan rasa takut saya.
Suatu hari, saya mencari lowongan reseller dropshipper di salah satu situs jual beli ternama yang cukup populer di indonesia (Sebut saja olx.co.id), saya mencari lowongan resseler yang menjual segala jenis fashion. Karena fashion akan selalu diperlukan oleh semua orang, menyerupai halnya baju dan sepatu. Saya mengirimkan pesan kepada beberapa orang yang membuka lowongan tersebut dengan impian masih membuka lowongan dropshipper. Saya mencari orang yang menjual produk atau barang tidak lebih harganya dari 100 rb. Karena saya masih terlalu takut untuk memulai dan terlalu takut untuk terkena penipuan.
Singkat cerita....
Saya menemukan orang yang membuka lowongan reseller dropshipper untuk fashion wanita, menyerupai tas dan pakaian. Saya mulai menjualnya, memasarkannya melalui Sosial Media dan tentunya saya memakai nama online shop saya sendiri sebagai nama kepemilikan. Tidak puas dengan satu supplier, saya mencari 2 supplier lagi. 2 Supplier ini sama-sama menjual fashion, dengan merek dan barang yang sedikit banyak dan berbeda.
Saya mempunyai 3 supplier untuk mendukung saya dalam membuka toko online atau online shop. Saya mulai mengupload bertahap produk mereka di sosial media.
Pada hari ketiga saya belum sepenuhnya mengupload produk, ada calon pembeli yang hanya menanyakan lokasi pengiriman. Nah, disinilah awal kebingungan saya. Disisi lain, ketiga supplier tersebut berbeda lokasi satu sama lainnya atau dengan lokasi saya juga. Dan dikala ada yang menanyakan lokasi pengiriman, saya menjawab 3 lokasi. Yaitu lokasi saya, dan lokasi kedua supplier saya. Karena saya pikir kalo kebanyakan juga kurang baik dimata calon pembeli. Setelah saya balas pertanyaannya, alhasil tidak ada jawaban lanjutan.
Pada seminggu pertama dikala hampir full produk saya upload ke salah satu sosial media (Instagram), ada seseorang yang menanyakan status barang yang saya jual, apakah masih tersedia atau tidak? kemudian saya cek ke supplier saya dan ternyata kosong. Kemudian beliau mencari produk kembali yang diinginkan dan menanyakan kembali kepada saya, apakah barang yang gres beliau pilih lagi itu masih tersedia. Saya kembali bertanya kepada supplier, dan ternyata barangnya ada. pembeli tersebut memesan tiga barang, yaitu..
Tas Prempuan + Baju + Sepatu dengan total harga 370 rb (Total harga termasuk sudah dinaikan oleh saya dan maaf saya lupa harga dari masing-masing produk tersebut). Lalu saya transfer uang kepada supplier dengan harga yang sudah suplier tentukan(Sekitar 300 rban sudah beserta ongkos pengiriman). Keuntungan yang sanggup saya ambil sekitar 65-70 rb dalam sekali transaksi.
Bukti Transfer Pembeli
Selang beberapa hari, ada pembeli yang bertanya soal produk sepatu yang saya pasarkan. Apakah masih tersedia dengan ukuran yang pembeli inginkan, kemudian saya tanya supplier dan ternyata ada. Bersyukur alasannya yaitu masih ada yang percaya dengan online shop yang gres seminggu dibuka oleh saya. Tanpa banyak tanya, pembeli eksklusif transfer uang yang saya minta. Pembeli memesan sebuah sepatu dengan harga orisinil 85 rb dan saya naikan menjadi 100 rb. Makara untung saya yaitu 15 rb.
Bukti Transfer Pembeli
Dengan ini menunjukan bahwa fashion sangat diperlukan oleh sebagian orang, dan selebihnya hanya bertanya, memperlihatkan jasa promosi dan lain sebagainya. Inilah alasan kenapa saya menyebutnya Pengalaman Sukses Menjadi Reseller Dropshipper. Karena saya telah berhasil menjual barang dengan kepercayaan penuh dari si pembeli dan dengan laba yang cukup.
Dalam hal ini bukan berarti sepenuhnya saya sukses dalam menjalankan bisnis dropship tanpa modal, ada satu kejadian dimana dikala pembeli melaksanakan pemesanan dan ternyata barang tersebut tidak jadi diminati alasannya yaitu si pembeli meminta foto orisinil barang, sedangkan kita sebagai dropshipper hanya mempunyai foto produk barang dari supplier dan juga ada kejadian dikala sudah transfer ternyata terjadi kekosongan produk. Sehinga saya merasa tanggung jawab terhadap uang yang sudah ditransfer, kemudian saya kembalikan uang tersebut. Dan hal inilah salah satu alasan yang menciptakan saya berhenti menjadi dropshipper. Mungkin akan saya jelaskan pada artikel selanjutnya, alasannya yaitu akan terlalu panjang kalau dibentuk dalam satu artikel.
Mungkin hanya ini yang sanggup saya sampaikan dan berdasarkan saya artikel ini bersifat pribadi untuk saya namun saya bagikan kepada semua orang, dengan impian mereka sanggup berani memulai bisnis walaupun dengan untung yang kecil.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar